Seiring Aset Kripto secara bertahap memasuki arus utama, berita utama tidak lagi hanya berfokus pada harga dan protokol—berita kebangkrutan juga telah menjadi titik fokus. Dalam lima tahun terakhir, jumlah kasus kebangkrutan yang melibatkan Aset Kripto telah melonjak sebesar 420%, memaksa regulator, ahli kebangkrutan, dan trader untuk memikirkan kembali bagaimana aset digital cocok dalam pemulihan finansial dan likuidasi.
Menurut data dari para ahli kebangkrutan, kasus yang melibatkan Aset Kripto telah meningkat sebesar 420% dalam lima tahun terakhir. Tidak hanya individu dan bisnis yang bangkrut yang memiliki aset digital, tetapi nilai aset ini juga sedang meningkat. Hal ini menjadikan Aset Kripto sebagai bagian penting dari dilema kebangkrutan.
Layanan Kebangkrutan Inggris baru-baru ini merekrut seorang ahli intelijen Aset Kripto yang berdedikasi - ini jelas menunjukkan bahwa pemerintah di seluruh dunia menganggap masalah ini dengan serius. Tanggung jawab mereka? Melacak dan memulihkan aset di dompet, bursa, dan blockchain.
Diharapkan bahwa negara-negara lain, termasuk Australia, akan mengikuti jejak ini karena aset kripto memainkan peran yang semakin penting dalam pemulihan aset.
Keterpurukan bursa besar seperti FTX telah mengungkapkan celah regulasi yang signifikan. Dengan kerugian miliaran dan ribuan pengguna yang terpengaruh, regulator kini mendorong untuk kerangka kerja yang lebih kuat:
Regulasi MiCA Uni Eropa adalah langkah respons, dan standar serupa mungkin segera muncul di wilayah Asia-Pasifik.
Sifat terdesentralisasi dari Aset Kripto membuat pemulihan sulit. Berbeda dengan mata uang fiat yang disimpan di bank, aset digital dapat dengan cepat dipindahkan antara dompet, bursa, dan lapisan privasi—terutama tanpa KYC yang tepat. Praktisi yang bangkrut membutuhkan pengetahuan blockchain yang mendalam dan alat on-chain untuk berhasil.
Contoh-contoh dunia nyata ini membentuk interaksi antara kebangkrutan dan Aset Kripto:
FTX – Kejatuhan FTX, yang pernah menjadi bursa terkemuka, menghapus dana pengguna, memicu penyelidikan kriminal, dan mengarah pada salah satu kasus kebangkrutan paling kompleks dalam sejarah Aset Kripto.
Genesis – sebuah platform peminjaman Aset Kripto besar, Genesis juga telah mengajukan kebangkrutan, mengungkapkan kerentanan industri peminjaman Aset Kripto selama penurunan pasar.
BTCMining Limited – Perusahaan yang berbasis di Inggris ini telah ditutup karena dugaan penipuan dan menyesatkan investor. Regulator menyebutkan kegagalannya untuk memberikan imbal hasil yang dijanjikan dan kurangnya transparansi.
Kasus-kasus ini menyoroti perlunya langkah perlindungan yang lebih baik bagi pengguna dan tanggung jawab yang lebih jelas untuk platform Aset Kripto.