Hari ini (09/07), pengguna internet di Vietnam secara mengejutkan menyadari bahwa aplikasi Telegram telah dapat diakses kembali secara normal tanpa perlu menggunakan VPN (jaringan pribadi virtual). Ini adalah sinyal positif bagi komunitas pengguna teknologi, investor cryptocurrency, serta perusahaan yang beroperasi di platform digital.
Pada akhir bulan Juni, Telegram diblokir oleh beberapa penyedia layanan di Vietnam. Penyebabnya mungkin berasal dari regulasi kontrol konten daring atau masalah terkait keamanan siber. Untuk mengatasi hambatan ini, pengguna sering kali harus menggunakan VPN untuk mengubah alamat IP, membuat koneksi melalui server di luar negeri untuk mengakses. Namun, penggunaan VPN kadang-kadang menyebabkan ketidaknyamanan seperti penurunan kecepatan koneksi, peningkatan risiko kebocoran data jika menggunakan layanan yang tidak terpercaya, atau biaya tambahan untuk VPN berbayar.
Menurut informasi terbaru dari komunitas online, pengguna jaringan Viettel telah mengonfirmasi bahwa mereka dapat mengakses Telegram tanpa perlu VPN atau mengganti proxy. Beberapa pendapat menyatakan bahwa penyedia layanan lain seperti VNPT juga dapat segera membuka blokir dalam waktu dekat. Meskipun belum ada pengumuman resmi dari penyedia layanan internet (ISP), tetapi langkah ini menunjukkan penyesuaian dalam kebijakan pengelolaan konten online, mungkin untuk memenuhi permintaan pengguna yang semakin tinggi.
Membuka blokir aplikasi memberikan banyak manfaat praktis. Pertama, pengguna sekarang dapat mengakses Telegram dan aplikasi serupa dengan cepat, stabil, tanpa terputus oleh masalah teknis yang terkait dengan VPN. Kedua, ini membantu menghemat biaya, terutama bagi mereka yang sebelumnya harus membayar untuk layanan VPN berkualitas tinggi. Selain itu, tidak perlu VPN juga mengurangi risiko keamanan yang terkait dengan aplikasi VPN yang tidak dapat dipercaya, yang dapat mengumpulkan atau menjual data pengguna.
Namun, pengguna tetap harus berhati-hati dan memantau informasi terbaru dari penyedia layanan. Pembukaan blokir mungkin hanya berlaku untuk beberapa aplikasi tertentu atau bersifat sementara, tergantung pada kebijakan manajemen masing-masing ISP. Selain itu, untuk memastikan keamanan informasi pribadi, pengguna harus memprioritaskan penggunaan aplikasi dengan fitur enkripsi yang kuat dan mematuhi peraturan tentang privasi.
Secara keseluruhan, tindakan penyedia layanan seperti Viettel dan FPT untuk membuka blokir aplikasi adalah sinyal positif, memberikan kenyamanan dan kebebasan lebih bagi pengguna internet di Vietnam. Ini bukan hanya kesempatan untuk menikmati layanan online tetapi juga merupakan langkah maju dalam meningkatkan lingkungan digital, memenuhi tren globalisasi dan kebutuhan konektivitas tanpa batas dari pengguna.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Operator secara mengejutkan mencabut blokir aplikasi Telegram
Hari ini (09/07), pengguna internet di Vietnam secara mengejutkan menyadari bahwa aplikasi Telegram telah dapat diakses kembali secara normal tanpa perlu menggunakan VPN (jaringan pribadi virtual). Ini adalah sinyal positif bagi komunitas pengguna teknologi, investor cryptocurrency, serta perusahaan yang beroperasi di platform digital.
Pada akhir bulan Juni, Telegram diblokir oleh beberapa penyedia layanan di Vietnam. Penyebabnya mungkin berasal dari regulasi kontrol konten daring atau masalah terkait keamanan siber. Untuk mengatasi hambatan ini, pengguna sering kali harus menggunakan VPN untuk mengubah alamat IP, membuat koneksi melalui server di luar negeri untuk mengakses. Namun, penggunaan VPN kadang-kadang menyebabkan ketidaknyamanan seperti penurunan kecepatan koneksi, peningkatan risiko kebocoran data jika menggunakan layanan yang tidak terpercaya, atau biaya tambahan untuk VPN berbayar.
Menurut informasi terbaru dari komunitas online, pengguna jaringan Viettel telah mengonfirmasi bahwa mereka dapat mengakses Telegram tanpa perlu VPN atau mengganti proxy. Beberapa pendapat menyatakan bahwa penyedia layanan lain seperti VNPT juga dapat segera membuka blokir dalam waktu dekat. Meskipun belum ada pengumuman resmi dari penyedia layanan internet (ISP), tetapi langkah ini menunjukkan penyesuaian dalam kebijakan pengelolaan konten online, mungkin untuk memenuhi permintaan pengguna yang semakin tinggi.
Membuka blokir aplikasi memberikan banyak manfaat praktis. Pertama, pengguna sekarang dapat mengakses Telegram dan aplikasi serupa dengan cepat, stabil, tanpa terputus oleh masalah teknis yang terkait dengan VPN. Kedua, ini membantu menghemat biaya, terutama bagi mereka yang sebelumnya harus membayar untuk layanan VPN berkualitas tinggi. Selain itu, tidak perlu VPN juga mengurangi risiko keamanan yang terkait dengan aplikasi VPN yang tidak dapat dipercaya, yang dapat mengumpulkan atau menjual data pengguna.
Namun, pengguna tetap harus berhati-hati dan memantau informasi terbaru dari penyedia layanan. Pembukaan blokir mungkin hanya berlaku untuk beberapa aplikasi tertentu atau bersifat sementara, tergantung pada kebijakan manajemen masing-masing ISP. Selain itu, untuk memastikan keamanan informasi pribadi, pengguna harus memprioritaskan penggunaan aplikasi dengan fitur enkripsi yang kuat dan mematuhi peraturan tentang privasi.
Secara keseluruhan, tindakan penyedia layanan seperti Viettel dan FPT untuk membuka blokir aplikasi adalah sinyal positif, memberikan kenyamanan dan kebebasan lebih bagi pengguna internet di Vietnam. Ini bukan hanya kesempatan untuk menikmati layanan online tetapi juga merupakan langkah maju dalam meningkatkan lingkungan digital, memenuhi tren globalisasi dan kebutuhan konektivitas tanpa batas dari pengguna.
Tuan Guru