Dihapus oleh Binance tetapi mengalami big pump, batasan manipulasi pasar koin Alpaca.

Jessy, Jincai Caijing

Menurut logika, ketika sebuah token dicabut dari bursa, itu adalah berita negatif yang cukup besar.

Namun pola ini tidak sepenuhnya terulang pada token ALPACA yang akan dihapus dari Binance pada 2 Mei. Awalnya, ketika berita bahwa ALPACA akan dihapus datang pada 24 April, harganya juga mengalami penurunan sementara, tetapi kemudian dalam tiga hari berikutnya, harganya meningkat lebih dari sepuluh kali lipat.

Namun pada 30 April, harga telah meningkat hampir 50 kali lipat sejak pengumuman pencabutan. Menurut data Coinglass, dalam 24 jam terakhir, jumlah likuidasi token ALPACA mencapai 50 juta dolar, melebihi Bitcoin.

Namun di balik fenomena yang konyol ini, hanyalah pemotongan sempurna dari bandar ALPACA.

Pelanggaran logika oleh bandar, lagu duka para ritel

Sekitar lima hari sebelum Binance mengumumkan penghapusan ALPACA pada 24 April, volume perdagangan token ALPACA tiba-tiba meningkat, dan harganya hampir dua kali lipat pada titik tertinggi. Pada saat itu, dapat disimpulkan bahwa para bandar telah melakukan akumulasi di level rendah sebelum pengumuman penghapusan tersebut.

Dan ketika berita pencabutan resmi dirilis pada 24 April, para investor ritel mengharapkan harga akan anjlok, dengan rasio posisi long dan short mencapai 1:4 pada saat itu. Namun, harga token tidak jatuh seperti yang diperkirakan oleh investor ritel, melainkan setelah turun sementara 30%, harga mulai naik.

Dan bursa juga memainkan peran penting di sini, Binance memperpendek periode penyelesaian biaya kontrak dari 8 jam menjadi 1 jam. Ketika biaya turun di bawah -2%, itu juga menunjukkan bahwa airdrop perlu membayar biaya tinggi untuk membuka posisi jual, sementara biaya yang tinggi juga membuat para penjual terpaksa menutup posisi mereka, dan harga token pun naik sesuai.

Namun, perubahan tarif pada harga token ALPACA ini tidak selalu berfungsi setiap saat.

ALPACA selalu bertentangan dengan pengetahuan umum, dan justru karena pertentangan ini, banyak trader yang melakukan kesalahan saat berdagang berdasarkan "aturan", seperti pada 29 April ketika Binance meningkatkan batas tarif kontrak ALPACA menjadi ±4%. Seharusnya, peningkatan batas tarif ini akan membuat tarif short meningkat dan mencegah para short seller, sehingga harga token seharusnya naik, tetapi harga tidak naik seperti pada 24 April, malah mengalami penurunan, langsung turun hingga 3/4.

Dan pada 30 April, permainan para bandar yang terjebak dalam pergerakan bolak-balik ini mencapai puncaknya, dengan harga tertinggi dalam 24 jam lebih tinggi 20 kali dari harga terendah. Dan pada pukul 5 sore 30 April, Binance mencabut kontrak ALPACA, ALPACA langsung turun lebih dari 60% dari titik tertingginya, kemudian mulai naik lagi.

Dalam 24 jam terakhir, likuidasi terbesar ALPACA di seluruh jaringan terjadi di Bybit, sebesar 3,98 juta dolar AS. Jumlah likuidasi kontrak ALPACA juga menduduki peringkat teratas.

Ringkasan:

Hal yang paling menarik dari peristiwa ini adalah bahwa kerjasama antara bandar dan berita terlalu sempurna, membuat ritel bingung. Selain itu, bursa itu sendiri juga sedikit banyak menjadi sekutu yang memperburuk keadaan.

Misalnya, penyesuaian tarif kontrak oleh Binance kali ini tampaknya bertujuan untuk menjaga stabilitas pasar, tetapi malah dimanfaatkan oleh para pelaku pasar. Pada 29 April, Binance menaikkan tarif ALPACA menjadi ±4%, yang mungkin awalnya bertujuan untuk menghalau short seller, namun harga justru turun dan volume posisi meningkat.

Tentu saja, bandar memanfaatkan berita ini dan mengejutkan para investor ritel. Ini juga menunjukkan bahwa peraturan yang ditetapkan dan disesuaikan oleh bursa perlu lebih hati-hati, dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan situasi untuk menghindari memberikan kesempatan kepada para manipulasi pasar.

Dan peristiwa ini juga mengungkapkan bahwa investor ritel hanyalah mainan yang bisa dipanen kapan saja oleh bandar, ingin berdansa bersama bandar, itu berarti berdansa di tepi jurang.