Dalam bidang Blockchain dan Aset Kripto, Web3 telah menjadi istilah yang dikenal luas. Namun, banyak orang mungkin tidak jelas tentang asal-usul konsep ini. Faktanya, istilah Web3 pertama kali diusulkan oleh Gavin Wood pada tahun 2014. Sebagai pendiri Polkadot, Wood memiliki visi tentang masa depan internet yang jauh melampaui pandangan arus utama saat itu.
Web3 mewakili sebuah konsep infrastruktur sosial yang sepenuhnya baru. Inti dari pemikiran ini mencakup penghilangan kepercayaan, penghilangan perantara, dan penempatan individu di posisi pusat. Pola pikir ini kontras tajam dengan sistem terpusat tradisional, bertujuan untuk memberikan pengguna lebih banyak kontrol dan otonomi.
Namun, konsep Web3 tidak muncul begitu saja. Evolusinya dapat ditelusuri kembali ke munculnya komputer pribadi pada tahun 1960-an. Sejak saat itu, setelah lebih dari setengah abad perkembangan, kita telah menyaksikan peralihan dari mainframe terpusat ke jaringan terdistribusi. Dalam proses ini, kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan sosial saling mendorong, yang akhirnya melahirkan konsep Web3.
Kemunculan Web3 menandai tahap baru dalam perkembangan internet. Ini bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga cara berpikir yang sepenuhnya baru. Dalam paradigma baru ini, pengguna tidak lagi hanya penyedia data, melainkan pemilik sejati dari jaringan. Perubahan ini dapat memiliki dampak mendalam pada masyarakat, ekonomi, dan kehidupan sehari-hari kita.
Seiring dengan kematangan teknologi Blockchain dan perluasan skenario aplikasi, konsep Web3 secara bertahap bergerak dari konsep menuju realitas. Meskipun saat ini masih menghadapi berbagai tantangan, nilai-nilai inti yang diwakili oleh Web3 seperti desentralisasi, otonomi, dan kepemilikan data, tidak diragukan lagi akan terus memimpin arah perkembangan masa depan internet.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
8 Suka
Hadiah
8
6
Bagikan
Komentar
0/400
Ser_This_Is_A_Casino
· 17jam yang lalu
Konyol, sekarang siapa yang tidak tahu tentang w3?
Lihat AsliBalas0
ProposalDetective
· 18jam yang lalu
Polkadot adalah pembangun sejati.
Lihat AsliBalas0
ZKSherlock
· 18jam yang lalu
sebenarnya model gavin kurang memiliki primitif kriptografi yang ketat jujur saja... di mana lapisan zero-knowledge?
Lihat AsliBalas0
CantAffordPancake
· 18jam yang lalu
Alat itu benar-benar wangi~
Lihat AsliBalas0
TokenStorm
· 18jam yang lalu
Analisis Teknis menunjukkan bahwa ini adalah musim pemotongan suckers lagi.
Lihat AsliBalas0
ValidatorVibes
· 18jam yang lalu
masih memvalidasi node pada jam 3 pagi... ada yang lain yang melacak proposal tata kelola saat ini?
Dalam bidang Blockchain dan Aset Kripto, Web3 telah menjadi istilah yang dikenal luas. Namun, banyak orang mungkin tidak jelas tentang asal-usul konsep ini. Faktanya, istilah Web3 pertama kali diusulkan oleh Gavin Wood pada tahun 2014. Sebagai pendiri Polkadot, Wood memiliki visi tentang masa depan internet yang jauh melampaui pandangan arus utama saat itu.
Web3 mewakili sebuah konsep infrastruktur sosial yang sepenuhnya baru. Inti dari pemikiran ini mencakup penghilangan kepercayaan, penghilangan perantara, dan penempatan individu di posisi pusat. Pola pikir ini kontras tajam dengan sistem terpusat tradisional, bertujuan untuk memberikan pengguna lebih banyak kontrol dan otonomi.
Namun, konsep Web3 tidak muncul begitu saja. Evolusinya dapat ditelusuri kembali ke munculnya komputer pribadi pada tahun 1960-an. Sejak saat itu, setelah lebih dari setengah abad perkembangan, kita telah menyaksikan peralihan dari mainframe terpusat ke jaringan terdistribusi. Dalam proses ini, kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan sosial saling mendorong, yang akhirnya melahirkan konsep Web3.
Kemunculan Web3 menandai tahap baru dalam perkembangan internet. Ini bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga cara berpikir yang sepenuhnya baru. Dalam paradigma baru ini, pengguna tidak lagi hanya penyedia data, melainkan pemilik sejati dari jaringan. Perubahan ini dapat memiliki dampak mendalam pada masyarakat, ekonomi, dan kehidupan sehari-hari kita.
Seiring dengan kematangan teknologi Blockchain dan perluasan skenario aplikasi, konsep Web3 secara bertahap bergerak dari konsep menuju realitas. Meskipun saat ini masih menghadapi berbagai tantangan, nilai-nilai inti yang diwakili oleh Web3 seperti desentralisasi, otonomi, dan kepemilikan data, tidak diragukan lagi akan terus memimpin arah perkembangan masa depan internet.