Menurut laporan TechCrunch, para ahli keamanan dari Microsoft mengungkapkan bahwa para hacker asal Korea Utara berhasil menyusup ke ratusan perusahaan di seluruh dunia dengan memalsukan identitas sebagai investor, rekrutmen, dan staf IT menggunakan perantara di Amerika Serikat untuk menghindari sanksi internasional. Laporan tersebut menyebutkan bahwa kelompok hacker yang dikenal sebagai 'Ruby Sleet' dan 'Sapphire Sleet' menggunakan konferensi virtual palsu dan tugas rekrutmen palsu untuk menyebarkan malware, dan berhasil mencuri lebih dari $10 juta aset enkripsi selama setidaknya enam bulan. Terutama selama pandemi, bekerja dari jarak jauh menjadi celah baru bagi para hacker.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Laporan Microsoft: Hacker dari Korea Utara telah berhasil menyusup ke ratusan perusahaan di seluruh dunia
Menurut laporan TechCrunch, para ahli keamanan dari Microsoft mengungkapkan bahwa para hacker asal Korea Utara berhasil menyusup ke ratusan perusahaan di seluruh dunia dengan memalsukan identitas sebagai investor, rekrutmen, dan staf IT menggunakan perantara di Amerika Serikat untuk menghindari sanksi internasional. Laporan tersebut menyebutkan bahwa kelompok hacker yang dikenal sebagai 'Ruby Sleet' dan 'Sapphire Sleet' menggunakan konferensi virtual palsu dan tugas rekrutmen palsu untuk menyebarkan malware, dan berhasil mencuri lebih dari $10 juta aset enkripsi selama setidaknya enam bulan. Terutama selama pandemi, bekerja dari jarak jauh menjadi celah baru bagi para hacker.