Laporan Riset Gate: Pada 8–21 Juli 2025, pasar kripto menunjukkan kenaikan yang menonjol, didorong oleh kebijakan yang kondusif dan momentum teknis yang solid. Rantai publik CROSS yang berfokus pada game memimpin reli dengan pertumbuhan 476%, sementara token seperti GAL, SUSHI, dan beberapa lainnya mengalami lonjakan harga signifikan karena peningkatan volume transaksi—memicu masuknya modal jangka pendek. ETC sebagai aset berkapitalisasi besar tetap stabil dan berperan sebagai jangkar likuiditas di pasar. Secara umum, pasar masih bergerak dalam pola “rotasi berbasis tema dan ketahanan aset menengah hingga besar.” Lonjakan volume perdagangan tetap menjadi indikator utama sentimen investor. Di sisi lain, kampanye airdrop dari proyek Orochi, Gradient, OneFootball, dan Fleek telah dimulai. Artikel ini membahas cara berpartisipasi. Dengan demikian, pengguna dapat menangkap peluang keuntungan dan potensi rebound di pasar.

MEI Pharma, perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat yang terdaftar di bursa, telah membentuk strategi perbendaharaan Litecoin dan menunjuk pendiri Litecoin, Charlie Lee, ke dewan direksi. Selain itu, perusahaan ini meluncurkan inisiatif transformasi berbasis blockchain senilai 100 juta dolar AS. MEI Pharma menjadi perusahaan pertama yang terdaftar di bursa efek Amerika Serikat yang menambahkan Litecoin ke dalam perbendaharaan mereka. Langkah ini memperluas strategi perbendaharaan seperti yang dilakukan MicroStrategy dengan memasukkan Litecoin. Dengan antusiasme yang terus tumbuh terhadap perkembangan ETF spot, Litecoin berpotensi menjadi aset utama dalam gelombang investasi institusional berikutnya.

XRP mencetak rekor tertinggi terbaru ketika mata uang kripto mapan mengalami lonjakan besar. Artikel ini membahas ketahanan aset kripto veteran seperti XRP, XLM, dan ADA di tengah komunitas khusus, pengaruh politik, serta siklus pasar yang berubah-ubah. Selain itu, artikel ini juga mengungkap kekuatan fundamental yang mendorong pertumbuhan ekosistem kripto alternatif.

CryptoPunks kembali membangkitkan antusiasme di pasar NFT, terbukti dari lonjakan volume perdagangan 24 jam yang melebihi 400%. Artikel ini mengulas faktor-faktor utama yang mendorong pemulihan, sekaligus menyoroti apakah lonjakan ini akan menjadi pemicu pasar bullish baru atau justru menandakan potensi koreksi di depan mata. Analisis yang disajikan memberikan gambaran menyeluruh mengenai tren terkini dan menilai prospek arah pergerakan ke depannya.

X.me telah mengumumkan pendanaan senilai 100 juta dolar AS untuk membangun platform media sosial Web3 terdepan secara global. X.me mengusung model "social mining dan insentif token" yang menghadirkan keterhubungan mulus antara keterlibatan sosial dan penciptaan nilai ekonomi. Selain itu, X.me membangun ekosistem sosial inovatif yang menyatukan interaksi, kreasi konten, dan sistem reward.

Laporan Mingguan Gate Research: Dalam minggu ini, Bitcoin (BTC) mencatat kenaikan tipis sebesar 0,72%, meski menghadapi resistensi dan bergerak konsolidasi di level yang lebih tinggi. Sementara itu, Ethereum (ETH) melonjak 9,48% dan secara signifikan mengungguli altcoin utama. Untuk pertama kalinya, volume transaksi tahunan Bitcoin melampaui Visa dengan nilai mencapai 20 triliun dolar AS. Total volume peminjaman Ethereum menembus 300 miliar dolar AS, menjadi rekor tertinggi. REX meluncurkan ETF staking Solana (SOL), dan dalam tiga minggu, dana kelolaan melampaui 100 juta dolar AS. Proyek Layer 2 Bitcoin, Merlin, memulai upgrade versi 2.0 yang bertujuan menciptakan BTC yang “menghasilkan imbal hasil dan dapat diperdagangkan”. Perusahaan pertambangan kripto MARA berencana menerbitkan obligasi konversi senilai 850 juta dolar AS untuk menambah kepemilikan BTC mereka. Goldman Sachs dan BNY Mellon bersama-sama memperkenalkan solusi pasar uang dana yang ditokenisasi di jaringan blockchain.

Tinjauan mendalam tentang perkembangan Social Tokens 2.0, melalui analisis proyek-proyek utama seperti $FWB, $KAITO, dan $PENGU. Pelajari tokenomics, budaya komunitas, serta penerapan on-chain mereka untuk memahami bagaimana interaksi sosial dan aset kripto semakin terintegrasi dalam ekosistem blockchain.

Artikel ini tidak hanya mengulas akar pola pikir tersebut—berupa kecemasan serta trauma masa kecil yang berhubungan dengan uang—tetapi juga membandingkan pola perilaku antara trader berpola pikir kelangkaan dan trader berpola pikir kelimpahan, dengan menonjolkan perbedaan mereka dalam mengambil keputusan.

Perlambatan produksi blok baru-baru ini di jaringan Solana bukan akibat kegagalan teknis, melainkan karena strategi “delayed packing” yang dijalankan validator untuk mengoptimalkan keuntungan. Proyek seperti Jito, Marinade, dan Anza sedang menyiapkan solusi pada level protokol—meliputi penerapan sanksi berbasis tata kelola serta pemangkasan masa tenggang—guna memulihkan performa dan efisiensi jaringan.

DPR AS resmi mengesahkan Undang-Undang CLARITY, menandai hadirnya kerangka regulasi pertama yang jelas bagi industri kripto dan mengakhiri ketidakpastian regulasi selama bertahun-tahun. Undang-undang ini bertujuan memperjelas pembagian peran antara SEC dan CFTC, mengatur perdagangan di pasar sekunder, melindungi konsumen, serta memberikan kepastian hukum bagi DeFi dan stablecoin. Dengan diterapkannya undang-undang ini, Amerika Serikat memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam persaingan global di bidang infrastruktur blockchain.

Artikel ini mengupas secara komprehensif logika strategis di balik reformasi kebijakan stablecoin yang dilakukan Korea Selatan di tengah dinamika politik, tekanan ekonomi, dan penerimaan teknologi yang tinggi. Artikel ini juga menunjukkan bagaimana Korea Selatan memanfaatkan stablecoin berbasis won untuk menandingi dominasi dolar AS sekaligus memperkuat infrastruktur keuangan digital nasional.

Artikel ini menyoroti potensi Ethereum sebagai infrastruktur utama bagi ekonomi digital global, dengan menekankan kekuatannya dalam aspek keamanan, efek jaringan, kemampuan beradaptasi, serta desentralisasi.

Artikel ini menyajikan analisis komprehensif tentang mengapa "encrypted mempools" (mempool terenkripsi) bukan merupakan solusi mutlak bagi permasalahan Maximal Extractable Value (MEV). Analisis ini mengulas berbagai pendekatan inovatif seperti Trusted Execution Environments (TEE/Enklave Eksekusi Terpercaya), threshold encryption (enkripsi ambang), time lock (penguncian waktu), dan witness encryption (enkripsi saksi), sekaligus menyoroti tantangan teknis, ekonomi, dan tata kelola yang ada. Dengan demikian, artikel ini memberikan arahan strategis untuk masa depan privasi serta transaksi yang adil di ekosistem Web3.

Artikel ini memberikan analisis komprehensif mengenai cara kerja dan permasalahan efisiensi pada sistem pembayaran konvensional, serta membahas bagaimana stablecoin dapat mengadopsi teknologi blockchain untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut dan mendorong inovasi dalam sistem pembayaran.

Artikel ini mengulas akar pola pikir tersebut—yakni kecemasan dan trauma terkait uang yang dialami sejak masa kanak-kanak—serta membandingkan perilaku trader dengan orientasi kelangkaan dan trader dengan orientasi kelimpahan, untuk memperlihatkan perbedaan nyata dalam cara mereka mengambil keputusan.